Israel telah memberi isyarat bahwa mereka sedang bersiap untuk melancarkan
serangan darat di Gaza selatan dalam eskalasi perang yang signifikan.
Sebelumnya, mereka menyerang Jalur Gaza pada Jumat (1/12/2023) setelah
berakhirnya gencatan senjata tujuh hari, yang menyebabkan sedikitnya 178
warga Palestina tewas.
Militer negara tersebut menyebarkan selebaran di beberapa bagian Khan
Younis, yang diyakini Israel sebagai basis kepemimpinan Hamas.
Dilansir dari Guardian, dia memperingatkan warga untuk mengungsi lebih jauh
ke selatan menuju Rafah.
Ini mendorong kelompok kemanusiaan untuk mengatakan bahwa warga Palestina
berisiko dipaksa keluar sepenuhnya dari wilayah tersebut.
Dimulainya kembali permusuhan terjadi ketika Perdana Menteri Israel,
Benjamin Netanyahu, tampaknya mengabaikan seruan AS untuk melakukan kampanye
militer yang lebih terkendali setelah jeda kemanusiaan dalam pertempuran
tersebut berakhir.
Netanyahu mengatakan pasukan negaranya kini kian maju dan rencananya adalah
kemenangan militer total.
“Kami terus berjuang dengan seluruh kekuatan kami sampai kami mencapai
semua tujuan kami: kembalinya semua korban penculikan, likuidasi Hamas, dan
janji bahwa Gaza tidak akan lagi menjadi ancaman bagi Israel,” katanya.
Selebaran yang dijatuhkan oleh IDF menyatakan bahwa Khan Younis, yang
sebelumnya menerima serangan yang lebih ringan dibandingkan bagian utara
Gaza, sekarang menjadi zona pertempuran yang berbahaya.
Kota ini hampir dibom dari udara segera setelah gencatan senjata gagal
sekitar pukul 7 pagi.
Rencana Israel yang direvisi adalah membagi Gaza menjadi puluhan distrik
kecil, dan menuntut warga sipil melakukan evakuasi lokal di Khan Younis dan
tempat lain di selatan, sebelum menyerang dengan kekuatan udara, artileri,
dan pasukan darat.
Selebaran tersebut dilengkapi dengan kode QR yang terhubung ke situs web
militer Israel, memetakan wilayah yang diberi nomor dan memberi tahu
penduduk dalam bahasa Arab untuk melacak dan mengikuti instruksi IDF jika
mereka dievakuasi.
Rohan Talbot, direktur advokasi Bantuan Medis untuk Palestina, menyamakan
strategi baru ini dengan permainan Kapal Perang yang mengerikan.
“Komunikasi semakin sulit dan peta ini tidak akan memberi warga Palestina
perlindungan yang merupakan hak mereka berdasarkan hukum internasional,"
ujarnya.
"Hal ini lebih mirip dengan permainan kapal perang yang mengerikan dimana
warga sipil yang ketakutan akan dibiarkan menebak-nebak kotak mana yang akan
menyelamatkan nyawa mereka," tambahnya.
copas dari
https://www.kompas.com/global/read/2023/12/02/113000870/israel-beri-isyarat-lancarkan-serangan-darat-ke-gaza-selatan
No comments:
Post a Comment