Paus Fransiskus menggunakan kata "terorisme" untuk menggambarkan serangan
Israel di Jalur Gaza, dalam pembicaraan telepon yang penuh ketegangan dengan
Presiden Israel Isaac Herzog pada akhir Oktober.
“Dilarang menanggapi teror dengan teror,” kata Paus Fransiskus kepada
Herzog, seorang pejabat senior Israel yang dikutip dalam
pemberitaan The Washington Post.
Selama panggilan telepon itu, Herzog mengatakan bahwa pemerintahnya
melakukan apa yang diperlukan di Gaza untuk membela rakyat Israel.
Paus merespons dengan mengatakan bahwa “mereka yang bertanggung jawab
memang harus dimintai pertanggungjawaban, tetapi bukan warga sipil."
Pembicaraan Fransiskus-Herzog, ketika orang nomor satu di Vatikan itu
menyebut operasi militer Israel di Gaza sebagai "tindakan terorisme"
dianggap sangat buruk sehingga Israel memutuskan untuk tidak
memublikasikannya.
Vatikan menolak untuk mengklarifikasi apakah Paus Fransiskus secara terbuka
atau pribadi menggambarkan tindakan Israel di Gaza sebagai “terorisme,”
tetapi dalam sebuah pernyataan kepada The Washington Post, mereka mengakui
adanya pembicaraan telepon antara Fransiskus dan Herzog.
“Panggilan telepon tersebut, sama seperti panggilan telepon lainnya,
dilakukan dalam konteks upaya Bapa Suci yang bertujuan untuk membendung
kegawatdaruratan dan meluasnya situasi konflik di Tanah Suci," kata
Vatikan.
Seorang juru bicara di Kantor Kepresidenan Israel menolak mengomentari
laporan tersebut dengan mengatakan mereka tidak bisa mempublikasikan
percakapan pribadi.
Copas dari
https://www.antaranews.com/berita/3850122/paus-fransiskus-sebut-serangan-israel-di-gaza-sebagai-terorisme?utm_source=antaranews&utm_medium=desktop&utm_campaign=top_news
No comments:
Post a Comment