Mosab Hassan Yousef, putra salah satu pendiri Hamas yang murtad dan
membelot dengan menjadi mata-mata Israel, buka suara soal perang di Gaza,
Palestina.
Putra Sheikh Hassan Yousef yang sekarang tinggal di Amerika Serikat ini
mengecam Hamas, yang dia sebut tidak peduli dengan penderitaan warga
Palestina.
Yousef, yang terkenal dengan julukan "Pangeran Hijau" sudah lama
meninggalkan keluarganya dan keluar dari Islam dengan memeluk Kristen.
Terkait perang di Gaza, dia menyarankan Israel “mengeksplorasi penggunaan
gas” untuk mengeluarkan para milisi Hamas dari terowongan di Gaza.
Yousef, yang masih mencari suaka di AS, mengatakan kepada Brian Kilmeade
dari Fox News bahwa Israel harus mengeksplorasi penggunaan gas setelah
mengevakuasi warga sipil di Gaza.
“Kedengarannya mengerikan, tapi saya tidak melihat pilihan lain.
Terowongan ini saling terhubung, dan gas bisa menjadi salah satu solusinya,"
katanya, yang dilansir Fox News, Senin (23/10/2023).
"Tapi ini harus dilakukan pada saat yang tepat. Kita tidak bisa begitu saja
masuk ke Gaza. Tidak ada tentara modern yang dipersiapkan untuk perang
semacam ini. Dan yang paling penting, kita perlu menyingkirkan warga sipil.
Selama masih ada warga sipil di sana, maka operasi tersebut mungkin tidak
akan selesai," paparnya.
Yousef juga angkat bicara tentang keputusannya untuk meninggalkan
keluarganya dan murtad.
“Saya lahir di jantung kepemimpinan Hamas...dan saya mengenal mereka dengan
sangat baik. Mereka tidak peduli terhadap rakyat Palestina. Mereka tidak
menghargai kehidupan manusia,” kata Yousef.
“Saya melihat kebrutalan mereka secara langsung pada tahun 1996 ketika saya
menghabiskan sekitar satu setengah tahun di Penjara Megiddo...Mereka
membunuh begitu banyak orang Palestina pada saat itu, dan saat itulah saya
memutuskan bahwa saya tidak bisa ikut serta dalam gerakan ini," papar
Yousef.
“Saya harus jujur pada diri saya sendiri. Meskipun Hamas memberi saya
keuntungan. Saya seperti seorang pangeran di dunia itu, tapi saya tidak
menyukainya,” lanjut dia.
“Saya bahkan menentang darah saya sendiri...karena saya sangat tidak
menyukai Hamas, dan hari ini, 25 tahun kemudian, mereka adalah penguasa
Gaza, dan kita lihat apa yang mampu mereka lakukan.”
Pernyataannya muncul hampir dua minggu setelah Hamas meluncurkan serangan
"Operasi Badai al-Aqsa" yang mengejutkan terhadap Israel. Serangan pada 7
Oktober itu menewaskan lebih dari 1.400 orang dan ratusan lainnya disandera.
Israel menyatakan perang tak lama kemudian dan Pasukan Pertahanan Israel
(IDF) melancarkan serangan udara ke Gaza nyaris tanpa henti hingga sekarang.
Lebih dari 4.000 orang tewas di Gaza sejak perang dimulai.
“Hamas bukanlah gerakan nasional. Hamas adalah gerakan keagamaan yang
bertujuan mendirikan negara Islam,” kata Yousef.
"Mereka tidak peduli dengan nasionalisme. Sebenarnya, mereka menentang
nasionalisme. Tapi menurut pemahaman saya, mereka menggunakan perjuangan
Palestina hanya untuk mencapai tujuan mereka, jadi tujuan jangka panjangnya
adalah mentransformasikan Timur Tengah dan dunia menjadi negara Islam,"
imbuh Yousef.
Namun Yousef mengatakan pelaku sebenarnya di balik layar adalah Iran, yang
dikenal sebagai sponsor kelompok Hamas.
“Iran adalah tuan sebenarnya dalam gambaran ini,” kata Yousef.
"Hamas tidak melayani rakyat Palestina, Hamas melayani Iran. Mereka adalah
tuan dari Hamas. Jadi kebohongan mereka tentang nasionalisme, bahwa mereka
adalah gerakan nasional...Mereka menggunakan rakyat Palestina sebagai tameng
manusia."
“Kita perlu membebaskan Gaza dari Hamas,” lanjut dia. “Israel memberikan
manfaat terbesar bagi rakyat Palestina dengan menjatuhkan Hamas.
” Sepak terjang Yousef ini membuat marah keluarganya. Saudara laki-laki
Yousef, Ouwais, pernah mencela laporan tentang aktivitasnya, dengan
mengatakan: "Itu penuh kebohongan; semuanya bohong."
Ouwais juga mengungkapkan bahwa kontak terakhir antara keluarganya dan
Yousef terjadi lebih dari setahun sebelum berita tentang spionasenya muncul.
Sheikh Hassan Yousef ketika saat berada di penjara Israel, tidak lagi
mengakui putranya yang berkhianat itu karena menjadi mata-mata Israel.
Copas dari :
https://international.sindonews.com/read/1232777/42/putra-pendiri-hamas-yang-murtad-dan-membelot-ke-israel-buka-suara-soal-perang-gaza-1698027014#google_vignette
No comments:
Post a Comment