Adik dari Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres)
nomor urut 2 Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo membongkar praktik
korupsi yang terjadi di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Hashim mengungkapkan, korupsi yang terjadi di kementerian yang dipimpin
kakaknya itu sudah melewati level 'gila'.
Bahkan, menurutnya, ada kontrak pembelian senjata yang nilainya mencapai Rp
51 triliun. Tetapi, setelah diperiksa, rupanya terjadi mark up besar-besaran
dalam kontrak tersebut.
Meski begitu, Hashim menegaskan Prabowo tahan akan godaan. Ia mengatakan,
sang kakak selalu menggagalkan praktik korupsi di Kemenhan.
Kontrak Rp 51 triliun di meja Prabowo
Hashim mulanya bercerita mengenai momen Prabowo yang baru diangkat menjadi
Menteri Pertahanan pada 2019 silam.
Di bulan-bulan pertama Prabowo bekerja, ia mengatakan, sang kakak harus
menandatangani kontrak senilai Rp 51 triliun.
Namun, kontrak yang nilainya fantastis itu ternyata terindikasi korupsi
mark up.
"Rp 51 triliun di atas meja dia. Dan waktu itu kami sudah dapat laporan,
saya dapat laporan, di kontrak ini korupsi mark up-nya gila. Ini lebih gila,
ini gila, ini gila, gilanya memang melampaui gila, Pak," ujar Hashim di
acara Guyub Nasional di Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).
Menurut Hashim, mark up merupakan salah satu penyakit di Indonesia.
Sebab, di salah satu kasus angka mark up-nya mencapai 1.250 persen.
Harga 1 senjata dari 800 dolar jadi 10.800 dolar
Hashim mengungkapkan, nilai kontrak bisa mencapai Rp 51 triliun karena
pengadaan barangnya di-mark up gila-gilaan.
Ia mengatakan, harga satuan senjata yang hanya 800 dolar dinaikkan menjadi
10.800 dolar.
"Ada satu senjata harga pabrik 800 dolar satu senjata senapan canggih, yang
datang ke mejanya Prabowo harganya 10.800 dolar. Bisa dihitung, harga asli
800, yang datang ke meja Menteri Pertahanan 10.800 dolar, mark up-nya saya
hitung," kata Hashim.
"Dan waktu saya lapor ke kakak saya, dia tidak mau percaya. Karena dia
sudah bicara bocoran-bocoran berapa tahun, dia dikritik sebagai 'Prabocor'
karena orang enggak mau percaya. Tapi yang diduga orang lebih jelek lagi.
Ada orang yang lebih rakus lagi dari orang rakus," ujarnya lagi.
Oleh karena itu, Hashim menilai kerakusan di Indonesia sudah melampaui
batas.
Ia lantas mengingatkan bahwa uang yang mau dirampok oleh para oknum itu
merupakan uang rakyat.
"Ibu-ibu yang ada di sini kalau ke salon harus bayar pajak 11 persen di
dalam tagihannya kan ada 11 persen, betul enggak? Itu uang itu yang
dicuri, bagi orang yang bayar pajak penghasilan, ada orang yang bayar 30
persen, 35 persen itu yang dicuri," katanya.
Hashim kemudian mengaku bangga dengan Prabowo yang akhirnya membatalkan
kontrak terindikasi mark up tersebut.
Kontrak senilai Rp 51 triliun yang ada di meja Prabowo pun akhirnya batal.
Hashim mengatakan, Prabowo tidak merestui korupsi.
"Prabowo menolak godaan, saya bersaksi, saya saksi. Dia selamatkan uang
kalian, your money, itu uang kalian. Dia selamatkan ya Rp 15-20 triliun dari
tangan-tangan koruptor," ujar Hashim.
Jokowi minta Prabowo teruskan berantas korupsi di Kemenhan
Sementara itu, Hashim mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kaget
ketika mendapat laporan dari Prabowo perihal temuan korupsi di Kemenhan.
Jokowi pun disebut memerintahkan Prabowo untuk memberantas korupsi yang
terjadi di Kemenhan tersebut.
"Waktu Pak Prabowo lapor ke Pak Jokowi mengenai korupsi di Kementerian
Pertahanan, lalu Pak Jokowi kaget. Dan Pak Jokowi bilang, 'lanjutkan
berantas korupsi di Kemenhan, terus, dan saya dukung'," katanya.
Hashim menjelaskan bahwa dukungan Jokowi kepada Prabowo itu berlanjut
sampai sekarang.
Menurut Hashim, Prabowo juga semakin kagum dan semakin bangga dengan
Jokowi.
"Karena Pak Jokowi tidak cawe-cawe, tidak ikut intervensi dalam memilih dan
menentukan proyek-proyek," ujar Hashim.
Kemudian, Hashim membeberkan Prabowo sudah menandatangani kontrak senjata
senilai 34 miliar dolar AS selama menjabat Menteri Pertahanan.
Namun, Jokowi disebut tidak pernah sekalipun mengintervensi keputusan
Prabowo tersebut.
"Itu luar biasa. Presiden kita luar biasa, tidak ikut-ikut intervensi,"
kata Hashim.
Copas dari
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/16/06090471/ketika-adik-prabowo-bongkar-praktik-korupsi-gila-gilaan-di-kemenhan-capai-rp?page=2
No comments:
Post a Comment