Polisi Inggris menyelidiki insiden seorang pria yang masuk gerai
McDonald's untuk kemudian melepaskan puluhan tikus hidup yang dicat warna
bendera Palestina ke lantai gerai itu.
Inggris menghadapi lonjakan insiden antisemitisme sejak Israel melancarkan
serangan masif di Gaza yang diikuti serangan darat sebagai balasan atas
serangan Hamas pada 7 Oktober.
Terdapat sejumlah laporan penyerangan, pelecehan verbal dan perusakan
properti di Inggris, seperti terjadi di tempat lain di seluruh dunia.
Video di media sosial memperlihatkan seorang pria yang menggunakan ikat
kepala bendera Palestina dengan tenang menenteng sebuah boks berisi puluhan
tikus.
Dia lantas memasuki gerai McDonald's di Birmingham untuk kemudian
melemparkan tikus-tikus yang diwarnai hijau dan merah ke arah pelanggan yang
ketakutan.
Terdengar dia meneriakkan "persetan Israel".
“Kami masih melakukan penyelidikan setelah tikus hidup dilempar ke sebuah
restoran di Watson Road, Nechells, sekitar pukul 17.30 waktu setempat
kemarin,” kata Kepolisian West Midlands dalam media sosial X.
“Kami memahami ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan apa pun keadaannya tak
bisa dibenarkan."
Menurut polisi, insiden tersebut dianggap sebagai pelanggaran yang
mengganggu publik.
"Kami mengetahui insiden tersebut di restoran kami di Birmingham Star City
tadi malam," kata McDonald's Inggris.
"Restoran itu sudah sepenuhnya disanitasi dan mitra kami yang mengurusi
hama sudah dipanggil untuk pemeriksaan menyeluruh."
Dua pekan lalu McDonald's Israel mengatakan telah memberikan ribuan makanan
gratis kepada personel militer Israel, yang membuat waralaba raksasa burger
AS tersebut, di sejumlah negara Muslim seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab,
Yordania dan Turki menjauhi waralaba tersebut.
Demonstrasi besar-besaran mendukung Palestina, menyerukan gencatan senjata
di Gaza dan seruan agar Israel menghentikan blokade di Gaza, terjadi di
London dan tempat-tempat lainnya.
Copas dari
https://www.antaranews.com/berita/3801735/protes-anti-israel-pria-inggris-lemparkan-tikus-ke-gerai-mcdonalds
No comments:
Post a Comment