Militer Ukraina
telah gagal mencapai terobosan signifikan di medan perang selama beberapa
bulan terakhir. Hal tersebut menjadi perhatian Sekretaris Jenderal NATO Jens
Stoltenberg.
Stoltenberg memperingatkan bahwa Moskow telah mengumpulkan rudal menjelang
musim dingin, dan mencatat bahwa produsen senjata Rusia beroperasi "dengan
landasan perang."
Dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Das Erste Jerman,
Stoltenberg mengakui bahwa garis depan di Ukraina sebagian besar tidak
berubah akhir-akhir ini, dan menambahkan bahwa "perang sulit untuk
direncanakan."
"Kita harus bersiap menghadapi kabar buruk. Perang terjadi secara bertahap,
namun kita harus mendukung Ukraina dalam kondisi baik dan buruk," katanya,
sebagaimana dikutip Russia Today, Minggu (3/12/2023).
Menurut Stoltenberg, meningkatkan produksi senjata merupakan hal yang
sangat penting pada saat ini.
Ketika ditanya apa yang harus dilakukan Kyiv sementara para pendukungnya
meningkatkan kapasitas produksi senjata - sesuatu yang pasti membutuhkan
waktu - Stoltenberg mengatakan bahwa ia akan menyerahkan "keputusan
operasional yang sulit" ini kepada para pemimpin dan komandan militer
Ukraina.
"Saya pikir salah satu masalah yang harus kita atasi adalah fragmentasi
industri pertahanan Eropa. Kami tidak mampu bekerja sama sedekat yang
seharusnya," tuturnya.
Dia pun meminta semua negara anggota untuk "mengatasi kepentingan nasional
yang sempit" dan meningkatkan pasokan dibandingkan menikmati kenaikan
harga.
Sebelumnya, berbicara usai pertemuan para menteri luar negeri NATO di
Brussels pada Rabu, Stoltenberg memperingatkan bahwa "Rusia telah menimbun
persediaan rudal dalam jumlah besar menjelang musim dingin, dan kami melihat
upaya-upaya baru untuk menyerang jaringan listrik dan infrastruktur energi
Ukraina."
Dua hari sebelumnya, ia mengatakan bahwa "kita tidak boleh meremehkan
Rusia." Menurutnya, Moskow telah menempatkan "industri pertahanannya pada
landasan perang," sehingga "sulit untuk mencapai perolehan teritorial yang
kita harapkan."
Meskipun demikian, ia tidak menyebut situasi saat ini sebagai "jalan buntu"
- deskripsi yang digunakan oleh panglima angkatan bersenjata Ukraina,
Jenderal Valery Zaluzhny, pada awal November.
No comments:
Post a Comment